PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

HENDAK MENJADI YOUTUBER!

Share:


Padahal senang pada popularitas itu akan merusak agama. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


ما ذئبانِ جائعانِ أُرسلا في غنمٍ، بأفسدَ لها من حرصِ المرءِ على المالِ والشرفِ، لدِينه


“Dua ekor serigala yang dilepas kepada seekor kambing, itu tidak lebih merusak daripada ambisi manusia terhadap harta dan kedudukan, yang itu akan merusak agamanya” (HR. At Tirmidzi no. 2376, ia berkata: “hasan shahih”).


"Jangan lupa like video saya ya ... "


Itulah slogan para Youtuber. Berharap penonton memuji videonya dan mereka terus mencari decak kagum para penonton. Padahal Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:


إِيَّاكُمْ وَالتَّمَادُحَ فَإِنَّهُ الذَّبْحُ


“Jauhilah sifat suka dipuji, karena dengan dipuji-puji itu seakan-akan engkau disembelih” (HR. Ahmad no. 16460, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami no. 2674).


Al Munawi menjelaskan:


لِما فيه من الآفة في دين المادح والممدوح، وسمّاه: ذبحاً، لأنه يُميت القلب فيخرُجُ من دينه، وفيه ذبحٌ للممدوح فإنه يَغُرّه بأحواله ويُغريه بالعُجب والكِبْر


"Karena senang dipuji itu akan menjadi penyakit bagi agama orang yang memuji ataupun yang dipuji. Disebut oleh Nabi sebagai "disembelih" karena ini akan mematikan hati, sehingga mati pula agamanya. Juga orang yang dipuji seperti disembelih, karena ia akan tertipu dengan sifat ujub dan sombong" (Faidhul Qadir).


Dan jika ternyata berhasil jadi terkenal atau viral, namun yang ditampilkan adalah keburukan dan pelanggaran agama, ngerinya bisa menjadi dosa jariyah. Dosa yang mengalir terus selama diamalkan dan diikuti oleh para follower dan subscriber.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,


من دعا إلى هدًى ، كان له من الأجرِ مثلُ أجورِ من تبِعه ، لا يُنقِصُ ذلك من أجورِهم شيئًا . ومن دعا إلى ضلالةٍ ، كان عليه من الإثمِ مثلُ آثامِ من تبِعه ، لا يُنقِصُ ذلك من آثامِهم شيئا


"Barangsiapa yang mendakwahkan kebenaran, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa mendakwahkan kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" (HR. Muslim no. 2674).


Itulah ngerinya menjadi terkenal.


Oleh karena itu para salaf dahulu benci popularitas. Ibrahim An Nakha’i rahimahullah mengatakan:


كفى فتنة للمرء أن يشار إليه بالأصابع في دين أو دنيا إلا من عصمه الله


“Cukuplah sebagai fitnah (ujian) bagi seseorang, ketika jari-jari menunjuk padanya dalam masalah agama atau masalah dunia. Kecuali orang-orang yang Allah selamatkan” (Az Zuhd libni Surri, 2/442).


Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan:


إياك والشهرة؛ فما أتيت أحدًا إلا وقد نهى عن الشهرة


“Jauhilah cinta popularitas, dan aku tidak menemui satu guru pun kecuali mereka melarang cinta popularitas” (Siyar A’lamin Nubala, 7/260).


Bisyr bin Al Harits rahimahullah mengatakan:


مَا اتَّقَى اللهَ مَنْ أَحَبَّ الشُّهْرَةَ


“Tidak akan bisa bertaqwa kepada Allah orang yang cinta popularitas” (Siyar A’lamin Nubala, 10/476).


Bukan berarti kami melarang meng-upload video ke Youtube. Selama itu edukatif, bermanfaat, dan tidak mengandung perkara-perkara haram, maka tidak mengapa. Namun lebih baik jika tanpa disertai upaya untuk mencari popularitas diri. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ


“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, berkecukupan dan tersembunyi” (HR. Muslim no. 2965).


Dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah:


هو الذي لا يظهر نفسه ، ولا يهتم أن يظهر عند الناس أو يشار إليه بالبنان أو يتحدث الناس عنه


“Yaitu orang yang tidak menampakkan dirinya, tidak berambisi untuk tampil di depan manusia, atau untuk ditunjuk oleh orang-orang atau diperbincangkan oleh orang-orang” (Syarah Riyadish Shalihin, 629).


Maka jangan jadikan “terkenal” dan "viral" sebagai cita-cita, karena itu adalah ujian dan bencana. Teruslah berkarya dalam hal yang manfaat untuk dunia untuk akhirat, namun buang jauh-jauh rasa ingin dikenal.


Wallahu a'lam.


@fawaid_kangaswad

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...