Beberapa mahluk hidup perlu melakukan migrasi. Misalnya sejenis burung bernama godwit yang terbang satu tahun sekali dari Alaska ke Selandia Baru. Biasanya perjalanan mereka terjadi pada bulan September.
Manusia juga melakukan migrasi, dalam hal ini migrasi ahlak. Manusia menempuh perjalanan dalam mendidik hawa nafsunya melalui ibadah puasa dan shalat. Perjalanan ini terjadi pada bulan Ramadhan.
Kedua-duanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Mari kita bandingkan rute migrasi kedua mahluk Allah ini.
Perhatikan sejenak gambar di atas. Menarik garis di peta antara Alaska dan Selandia Baru, kita akan terkejut mengetahui bahwa jaraknya lebih dari sebelas ribu kilometer. Serius. 11 ribu km untuk binatang sekecil burung!
Lalu berapa jarak yang kita tempuh selama Ramadhan dari rumah ke masjid? Anggap saja masjid jauhnya 200 m, pulang pergi lima kali sehari berarti dua kilometer. Maka selama satu bulan kita baru menempuh 60 km.
Atau dengan kata lain, jarak tempuh manusia sempurna seperti kita hanya 0,005 persennya saja dari jarak tempuh si burung kecil. Migrasi yang kita lakukan ternyata belum ada apa-apanya!
فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
(Surat Ar-Rahman : 55)
Belum lagi bila kita membandingkan beratnya perjalanan sang burung, karena mereka harus menyeberangi lautan luas selama dua puluh hari non stop. Sepanjang siang dan malam!
Mana yang lebih ringan? Jika mengingat puasa kita hanya di siang hari saja. Ketika malam tiba Allah menghalalkan bagi kita makan dan minum.
Ya Rabb. Sungguh beruntung kita ini dimanjakan migrasi yang mudah selama Ramadhan.
No comments