Kota Madinah siang itu sangat terik. Seluruh penduduk nyaris tidak ada yang keluar dari rumahnya karena panas yang begitu menyengat. Tetapi tidak bagi Rasulullah dan kedua sahabat utamanya.
Ketiga lelaki mulia itu tetap berkeliling kota untuk memantau keadaan sebagaimana kebiasaan mereka setiap hari. Karena sudah terlalu haus, Sahabat Abu Bakar dan Sahabat Umar beristirahat sejenak. Raut yang letih tampak pada wajah keduanya.
Seorang kakek yang melihat dua sahabat Rasul ini kelelahan segera membawakan segelas air untuk mereka. Tentu saja sang sahabat sontak gembira. Satu gelas air itu diminumnya berdua.
"Dari mana air minum tersebut?" Rasulullah lantas mendekat.
"Seorang kakek yang memberikan pada kami Ya Rasulullah,"
"Lalu ke mana kakek itu sekarang?"
"Entahlah, kami tidak tahu kalau ia sudah pergi,"
"Apakah kalian sudah mengucapkan terima kasih padanya?"
"Kami belum mengucapkan apa-apa kepadanya,"
Rupanya karena sangat gembira menerima pemberian segelas air, Sahabat Abu Bakar dan Sahabat Umar langsung meminumnya hingga tidak sadar sang kakek meninggalkannya sebelum mereka berdua mengucap terima kasih.
Atas kejadian ini, Rasulullah menegur kedua sahabat terdekatnya itu. Sungguh sekecil apapun nikmat yang kita dapatkan, kelak akan ditanya oleh Allah apakah kita sudah berterimakasih kepada pemberinya.
* * *
Kisah ini sering dibawakan almarhum guru kami Kyai Abu Naim Khofifi. Di akhir kisah, beliau pasti menutup dengan nasihatnya,
"Kalau satu gelas air yang diminum berdua saja kita tetap wajib mengucapkan terima kasih, lalu bagaimana dengan air susu ibu yang kita minum?
dan bagaimana seorang ayah yang bekerja keras untuk menfakahi keluarganya, Sudahkah berterimakasih pada ibu dan bapak??
Jleb! Tidak ada kalimat apapun yang sanggup menjawab pertanyaan ini. Mari kita hitung, rata-rata bayi minum ASI setengah liter per hari. Berarti dalam dua tahun kita sudah meminum 365 liter air susu ibu kita. Jumlah segini mendekati 20 galon yang biasa dipakai air mineral!
Jika dahulu Sahabat termulia ditegur Rasulullah karena meminum setengah gelas air yang belum sempat dibalas dengan terima kasih, lalu apa jadinya dengan kita yang meminum dua puluh galon susu?
Tatkala kita berusaha menghitung kebaikan kedua orang tua maka tidak akan pernah bisa, seumpama hendak membalas kebaikan mereka walaupun engkau berikan harta segunung pun belum ada apa-apanya.
Oleh karena itu mari menjadi hamba yang pandai berterimakasih dan bersyukur. Sudah seyogyanya kita berbakti dan mahabah yang terbaik untuk orang tua kita.
Sempatkan waktu mendoakan mereka lebih banyak dari doa untuk diri kita sendiri, sebagaimana mereka dulu mendoakan kita lebih banyak dari doa untuk diri mereka sendiri.
By @4rafat @secangkirTeh
No comments