PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

IKUT ASURANSI!

Share:

Kita mulai dari niat dulu. Apa niat Anda ikut asuransi? 
Jawaban yang umum adalah: buat jaga-jaga.
Beneran buat jaga-jaga?
Bukan biar untung, atau biar murah, atau bahkan gratis?
Karena kalau cuma untuk jaga-jaga kan bisa nabung sendiri.

Gimana dengan yang ikut asuransi syariah. Niatnya mau ta’awun (nolong orang lain) atau buat kepentingan diri sendiri?
Biar jelas saya kasih contoh asuransi yang beneran syariah, yaitu iuran sosial RT. Dimana tiap bulan Anda bayar iuran untuk dana bantuan jika ada warga yang kesusahan.

Itu kalo misalnya Anda yang kena musibah terus gak dapet ‘jatah’ dari dana sosial RT, kira-kira Anda marah gak? Protes kah sama RT nya? Enggak kan yes. Anda ikhlas-ikhlas aja. Itulah yang disebut TA’AWUN. Niatnya murni nolong orang lain.


Prinsip inilah yang coba diangkat untuk BPJS kesehatan mandiri. Subsidi silang. Yang sehat nolong yang sakit.
Tapi prakteknya gimana? Apakah betul si peserta ikut BPJS agar bisa nolong orang lain?
Kalo pas ybs yang sakit trus gak dicover BPJS atau pelayanannya tidak sesuai dengan harapan, itu orang ikhlas aja apa komplain bahkan marah-marah? 

Yang belum ikut BPJS mandiri sebaiknya pikir-pikir lagi. Luruskan dulu niat Anda, dan yang ikutan BPJS karena ada kewajiban dari kantor ya, pa boleh buat.
Namanya juga pegawai, ngikut aturan perusahaan aja.(sedih)
Dari uraian diatas semoga sudah ada bayangan arahnya kemana...
😔😔
************************************************************
Baik, kita lanjut
DIMANA SIH RIBA NYA?

Jika Anda ikut asuransi karena pengen untung, disana sudah ada unsur RIBA, kenapa??
Misalkan bayar premi 10 juta pengen dapet 100 juta. Ini sama dengan deposito: titip duit sekian tahun, ntar dapet lebih. Dan pasti Anda sudah paham bahwa untuk kelebihan dari simpanan tersebut riba.

“Bu, kalau di asuransi syariah kan kita investasi, bukan minjemin/titip uang. Boleh dong dapet lebihan”
Kalau akadnya investasi maka boleh saja dapat untung, namun namanya investasi harus siap rugi juga.

Untuk point ini sama agent nya dijelasin tidak dan di investasi kan ke produk apa saja.(hati-hati bisa jadi investasi dibarang haram misalnya bir, saham perbankan dll). Terus modalnya berapa, nisbah keuntungan dan kerugian nya berapa? Laporan perkambangan dikasih secara detail tidak untuk investasinya? Pastinya tidak dijelasin karena banyak agent yang tidak paham benar mengenai saham.
Seharusnya agen asuransi yang benar mengatakan: "Ibu, ini ibu ikut asuransi supaya kita bisa menolong orang lain. Di luar sana banyak orang yang butuh uluran tangan kita. Pahalanya gedhe loh menolong orang yang ketimpa musibah”.

Begitukah agen asuransi syariah nawarin ke Anda? Apa malah sibuk menakut-nakuti Anda dengan kefakiran? Ntar kalau begini ntar kalau begitu? (Coba di ingat2 kembali)


Dan adakah agen asuransi syariah yang nawarin ta’awun aja, gak nawari investasi? Kayaknya enggak deh. Ntar dapet untung darimana. Kalau cuma kelola dana ta’awun ya laba nya dikit.


Padahal operasional asuransi itu besar. Terutama untuk bayar komisi agennya. Agen asuransi dapet sekitar 30% dari premi yang Anda bayar tiap bulan. Dan komisi itu dibayarkan selama 1-3 tahun masa kepesertaan Anda. Jadi jangan heran kalau mereka agresif banget ngajak anda join. Dan jangan kaget kalo Anda berhenti di tahun pertama sampe ketiga, maka Anda gak dapet apa-apa. Sehingga nggak dapat investasi apa2. Karena semuanya habis untuk operasional


Kita lanjut lagi.

DIMANA GHARAR NYA?

Gharar adalah ketidak jelasan.
Di dalam asuransi, KAPAN Anda terima manfaatnya sangat tidak jelas.misal asuransi kesehatan. Kapan Anda terima manfaat ikut asuransi?
“Ya ntar kalo sakit, bu. Kita dicover"
Kapan sakitnya?
Biasanya agent akan mengatakan "ya kita tidak tahu untuk antisipasi, tapi amit-amit jangan sampe kena sakit ya bu!!"
Terkadang ini aneh, kalo nggak mau dapet manfaatnya terua ngapain ikut.

“Kalau asuransi pendidikan gimana? Itu sudah pasti kita akan terima hasilnya ?" Ibu sudah pasti yakin dengan angka yang diberikan oleh agent? Itu hanya perkiraan dari system jika ada gejolak ekonomi, sosial dan politik nilainya bisa turun atau naik.

Kemudian bisakah kita terima dana lebih cepat? Tentu saja bisa, jika ortu meninggal dunia sebelum masa kontrak berakhir. Kira-kira selesai duluan jangka waktunya atau meninggal duluan ortunya?

POINT TERAKHIR DIMANA JUDI NYA?

Judi atau maysir artinya satu pihak diuntungkan dan pihak lain dirugikan.
Pertama:
Ikut asuransi jiwaAnda untung jika Anda mati duluan sebelum kontrak berakhir. Pihak asuransi merugi.
Sebaliknya, pihak asuransi untung jika Anda masih hidup sampai kontrak berakhir. Dan anda yang merugi atau kalah

Kedua:
Ikut asuransi kesehatan Anda menang jika Anda sakit sebelum kontrak berakhir. Pihak asuransi kalah.
Sebaliknya, pihak asuransi menang jika Anda sehat sampai kontrak berakhir. Dan Anda lah yang kalah.

Ketiga:
Ikut asuransi pendidikan Anda untung besar jika Anda meninggal di tengah kontrak atau Anda kuat bayar premi sampai kontrak berakhir. Pihak asuransi yang tombok.
Sebaliknya, pihak asuransi menang besar jika anda gak kuat bayar/stop di tengah jalan.

Buat renungan kita semua baik yang sudah ikut asuransi ataupun yang belum?

Nge-RIBA-nget dosa nya untuk pelaku, penulis dan atau saksinya.
Asuransikan lah uang / dana mu dijalan Allah, bisa melalui infak/sedekah/ zakat dan bantuan untuk fakir miskin, anak yatim piatu insyaAlloh akan membawa keberkahan untuk semuanya.

Semoga bermanfaat..
Wallahu alam bishawab.


No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...