PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Hakekat kemenangan (2)

Share:

Saya pun jadi bertanya-tanya sudahkah saya termasuk seseorang yang sudah meraih kemenangan...

Padahal banyak yang salah kaprah mengartikan masuk 1 syawaal itu berarti kita memasuki hari meraih kemenangan  karena dirinya kembali suci dan kembali pada fitrahnya...

Mengapa salah kaprah karena iedul fitri itu artinya bukan kembali pada fitroh...

tapi kembali berbuka di pagi hari 1 syawal tidak seperti sebulan sebelumnya dimana kita menjaga diri dari berbuka kecuali adzan maghrib sudah berkumandang...

Namun kalaupun menganggap selesai ibadah sebulan penuh puasa sebagai sebuah kemenangan pun jangan serta merta disalahkan...

Bagaimanapun itu sebuah prestasi yang boleh dibanggakan atau lebih tepatnya disyukuri, sebab tidak mungkin hal itu terjadi kecuali dengan izin Allah Ta'ala...

Yang tidak boleh dan bahkan jangan jadi keharusan adalah, jika kemenangan itu hanya terjadi usai puasa ramadhan dan hanya terjadi di 1 syawwal saja...

Sebab selesainya ibadah shiyam dan qiyam ramadhan itu hanyalah salah satu dari rangkai ibadah yang rutin terjadi dalam kehidupan kita setiap tahun...

Sayang sekali jika kemenangan yang bisa kita raih sebagai seorang Muslim dibatasi waktu dan tempat atau tergantung momentum dan kejadian tertentu saja...

Mengapa demikian ???

Coba kita cek diri kita masing-masing, berapa kali sehari kita mengucapkan hamdalah kepada Allah Ta'ala. Padahal selama satu hari terdapat 86,400 detik, berapa detik yang engkau manfaatkan untuk mengucapkan Syukur?

Saya yakin, ketika kita ditanya tentang ucapan hamdallah sebagian besar langsung teringat pada bacaan hamdalah dalam surat Al-Fatihah.

Lalu jumlah minimal hamdalahnya dihitung dengan jumlah rakaat shalat wajibnya, karena tidak disebut satu rakaat kecuali kita menyelesaikan Al Fatihah.

Dan setiap Fatihah pasti ada kalimat hamdalah...

Yang wajibnya saja mungkin ada 17 kali, karena shalat wajib ada 17 rakaat.

Belum jika disertai shalat sunnat rawatib, shalat dhuha dan shalat malam serta shalat sunnat lainnya.

Itu baru yang dibaca ketika shalat.

Padahal bagi yang biasa berdzikir usai shalat, pasti mengikuti sunnah Nabi saw mengucapkan kalimat tahmid sebanyak 33 kali.

Jika rutin usai shalat wajib melakukan hal tersebut maka total tahmidnya berjumlah 165 kali...

Ok kesampingkan kita bicara jumlah, kembali pada tema "Hakikat Kemenangan dalam Islam".

Kaitkan dengan Kemenangan dalam Islam tidak harus terkait kapan, dimana dan pada momentum apa.

Karena jika kita benar-benar menghayati kalimat hamdalah atau tasbih, maka kita harus SADAR bahwa ucapan hamdalah itu adalah pernyataan positif kita atas kejadian apa pun yang sedang, telah atau akan menimpa kita...

Jika setiap hamdalah yang kita ucapkan dimengerti dengan baik, maka kita akan PAHAM bahwa memang selayaknya kita berterimakasih kepada Allah yang telah mengatur dan merancang segala kejadian dengan sebagik-baiknya...

Juga jika kita beriman bahwa Allah MAHA MENGETAHUI, MAHA ADIL dan MAHA BIJAKSANA, maka kita akan sangat YAKIN bahwa semua kejadian telah dirancang bangun dengan menyeluruh dan detail serta akurat sebagai bagian dari kebaikan Allah kepada kita agar kita bisa meraih nikmat lebih baik setelah semua kejadian ini kita lalui dengan penuh syukur kepada-Nya...

Jika benar hamdalahnya disertai SADAR, PAHAM dan YAKIN seperti di atas, kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya pada seseorang yang benar-benar lafazhkan hamdalah dalam 3 keadaan tersebut ???

SIapa yang jawab akan langsung tahu apa yang dimaksud hakikat kemenangan dalam Islam lho...

SADAR...
    PAHAM....
          YAKIN....

Makanya kita harus saling tausiah bil-Haq, bish-shobr dan bil-marhamah (penuh kasih sayang, toleransi dan permakluman)...

Iya setelah SADAR - PAHAM - YAKIN ada proses, perjalanan dan batas yang sekaligus jadi tujuan, hasil dan akhir kemenangan kita sebagai seorang Muslim dan inilah HAKIKAT KEMENANGAN DALAM ISLAM yang menjadi sebab kita setiap hari segitu banyaknya syukurannnya pada Allah Ta'ala...

Seseorang yang merasa telah meraih kemenangan, apa pun versi kemenangannya, di level apa pun tingkatannya, dalam jenis apa pun kategorinya... Ketika ia SADAR, PAHAM dan YAKIN telah menempuh PROSES, PERJALANAN dan BATAS hingga ia sampai di posisi sebagai PEMENANG pasti ia akan merasa NIKMAT !!

Dosa yang disadari sebagai dosa adalah karunia yang Allah berikan agar kita segera berhenti, menyesali, tidak akan melakukan lagi, meminta ampun dan melakukan perbaikan... Bayangkan jika tidak ada kesadaran itu sebagai dosa... Tentu istighfar dan taubat kita akan terasa hambar...

By @UstadzRahmatPuryodo

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...