Bagaimana tidak, banyak remaja perempuan, putri-putri kaum muslimin, yang identitasnya dicirikan dengan kerudung yang dikenakannya, namun berani melakukan hal-hal yang tercela. Tak sekedar itu, melalui kalimat-kalimat postingan mereka yang telah menafikan Rabbnya. Dajjal datang diawali dengan sihirnya. Dunia maya menjadi ajang pertempuran pertama dan utama.
Lihatlah fenomena Tik Tok, ini senjata yang menyeret banyak perempuan untuk menanggalkan rasa malu dan bahkan menggadaikan aqidah.
Lihatlah fenomena media yang menempatkan sosok-sosok selebriti yang mengumbar aurat, mengagungkan materi, gaya hidup boros berlebihan, memamerkan kekayaan dan kecantikan.
Mereka diletakkan di singgasana publik agar menjadi figur bagi manusia. Dijadikan indah kehidupan mereka yang penuh limpahan kekayaan dan kesenangan. Dijadikan mata manusia khususnya perempuan menginginkan hidup seperti mereka, dijadikan mempesona kecantikan-kecantikan mereka. Seolah mereka adalah dewi-dewi dengan hati bagai malaikat. Sebuah kebohongan yang dipoles secara memikat oleh media.
Dijadikan kehidupan penuh ghibah sebagai aktivitas sehari-hari bagaikan sarapan pagi. Seolah-olah fitnah dan ghibah adalah hal biasa. Padahal dua aktivitas ini adalah kejahatan dan kehancuran bagi pelakunya. Semakin populer dan menjadi rujukan berita, akun-akun gosip yang menjual berita remeh temeh dari sang idola orbitan mereka.
Muncul sosok-sosok manusia yang diberhalakan oleh manusia lainnya. Dipilih ikon seperti Dilan dan Bowo. Sederhananya, mereka hanya umpan untuk mengeluarkan para perempuan muda dari keislamannya. Tanpa sadar, tanpa sadar dan tanpa sadar.
Wahai para ayah, ikatlah anak-anak perempuan kalian, sebelum mereka berlari tanpa akal lagi, keluar rumah-rumah kalian untuk memeluk berhala-berhala mereka.
Wahai para ibu, peluklah anak-anak perempuan kalian, sebelum mereka hilang iman dan kehormatannya. Jangan lepaskan, bila kalian tak ingin anak-anak perempuan yang kalian sayangi menjadi bahan bakar neraka.
Wahai para manusia berhala. Bertaubatlah dengan taubatan nasuha. Jangan jadikan diri kalian menjadi orang-orang pertama yang memasuki neraka sebelum para pemuja kalian.
NERAKA ITU BENCANA
Neraka itu bencana. Tak ada mau secara tertib antri memasuki neraka. Tak ada yang mau memasukinya sambil berjalan. Bahkan tak ada yang mau menghadapinya dengan wajahnya. Bahkan Firaun, bahkan Abu jahal, bahkan Namruj, bahkan syaithan-syaithan dan iblis sekalipun, mereka tak mau sukarela memasuki neraka. Bahkan orang-orang kafir yang kejam dan bengis, bahkan orang-orang munafik yang di dunia begitu sombongnya menantang Allah untuk menghadapi neraka.
Tak ada yang mau menghadapi gerbang api yang berkobar menjilat-jilat. Itulah sebabnya Allah Ta’ala menjadikan para penjaga neraka dari malaikat-malaikat yang besar, kasar dan menakutkan penghuni neraka.
Allah SWT berfirman:
إِذَآ أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِىَ تَفُورُ
izaaa ulquu fiihaa sami'uu lahaa syahiiqow wa hiya tafuur
"Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 7)
Allah SWT berfirman:
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ
takaadu tamayyazu minal-ghoiizh, kullamaaa ulqiya fiihaa faujun saalahum khozanatuhaaa a lam yatikum naziir
"hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan kedalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 8 )
Allah SWT
berfirman:
قَالُوا بَلٰى قَدْ جَآءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَىْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِى ضَلٰلٍ كَبِيرٍ
qooluu balaa qod jaaaanaa naziirun fa kazzabnaa wa qulnaa maa nazzalallohu min syaiin in antum illaa fii dholaaling kabiir
"Mereka menjawab, Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar."
(QS. Al-Mulk 67: ayat 9)
Berbeda dengan Surga, yang para calon penghuninya menanti untuk memasukinya dengan tertib dan bahagia, para penghuni neraka justru ingin berlari menjauhi gerbang neraka yang menakutkan.
Untuk itulah ada malaikat-malaikat yang akan menangkapnya, menjeratnya dan melemparkannya ke neraka. Karena tak ada yang mau memasukinya dengan sukarela, syaithan-syaithan sekalipun.
Allah SWT berfirman:
لَا تُبْقِى وَلَا تَذَرُ
laa tubqii wa laa tazar
"Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 28)
Allah SWT berfirman:
لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِ
lawwaahatul lil-basyar
"yang menghanguskan kulit manusia."
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 29)
Allah SWT berfirman:
عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
'alaihaa tis'ata 'asyar
"Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)."
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 30)
Allah SWT berfirman:
وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحٰبَ النَّارِ إِلَّا مَلٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِيمٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ مَّرَضٌ وَالْكٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۚ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَآءُ وَيَهْدِى مَنْ يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ
wa maa ja'alnaaa ash-haaban-naari illaa malaaaikataw wa maa ja'alnaa 'iddatahum illaa fitnatal lillaziina kafaruu liyastaiqinallaziina uutul-kitaaba wa yazdaadallaziina aamanuuu iimaanaw wa laa yartaaballaziina uutul-kitaaba wal-muminuuna wa liyaquulallaziina fii quluubihim marodhuw wal-kaafiruuna maazaaa aroodallohu bihaazaa masalaa, kazaalika yudhillullohu may yasyaaau wa yahdii may yasyaaa, wa maa ya'lamu junuuda robbika illaa huw, wa maa hiya illaa zikroo lil-basyar
"Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan? Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia."
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 31)
Allah SWT berfirman:
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu quuu anfusakum wa ahliikum naarow wa quuduhan-naasu wal-hijaarotu 'alaihaa malaaaikatun ghilaazhun syidaadul laa ya'shuunalloha maaa amarohum wa yaf'aluuna maa yumaruun
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)
Akhirul Kalam, kembali lagi, wahai ibu dan ayah, selamatkan lah buah hati kita dari dahsyatnya api neraka.
Bogor, 30 Juni 2018
Sumber: Parenting Ibu Tangguh
By Lathifah Musa
No comments