PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

BUNYIKAN MIMPI BESARMU

Share:




_"Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna."_ *(Imam Syafii)*


Quote dari salah satu Imam Mazhab di atas mengingatkan kita tentang jejak hidup. Hari gini, jejak digital kita masih tersimpan rapi dalam server sosial media dan hanya orang-orang dekat saja yang mengingatnya. Sementara jejak hidup, selamanya lestari di kalangan penduduk dunia meski kita sudah tiada. Itulah yang terjadi pada tokoh-tokoh perubahan. 


Sebut saja Soichiro Honda. Anak dari tukang bengkel ini bukan siswa berprestasi. Malah cenderung malas sekolah. Tapi ketertarikannya pada dunia mesin, gacor. Dia memiliki mimpi besar dalam dunia otomotif. Meski gak sekolah, masa remajanya dihabiskan mendalami mesin mobil. Nggak ada mager dalam kamus hidupnya. 


Hingga akhirnya Soichiro berhasil menciptakan sebuah ring piston mesin yang ditempelkan pada sepeda dan menjadi cikal bakal sepeda motor. Lahirlah motor pertama yang dinamakan Dream D dan slogan perusahaanya, "The Power of Dream".


Perjalanan Soichiro menciptakan jejak hidupnya, bukan tanpa kegagalan. Cuman orang-orang hanya melihat kesuksesannya aja. Seperti yang dia katakan, Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya . Pesan Honda: _"Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan."_


*# Pelajar Wajib Bermimpi Besar*


Sedari kecil, kita sering ditanya tentang cita-cita. Dan jawabannya, asbun alias asal bunyi. Namanya juga anak-anak, meski sudah mengenal beberapa profesi, cita-citanya gak jauh dari kata yang sering dia dengar. Dari guru, dokter, sampai youtuber. 


Setelah mengenyam pendidikan dasar, menengah pertama hingga menengah atas, pertanyaan tentang cita-cita pada kita tak ada habisnya. Bukan apa-apa, pertanyaan model gini sebagai pancingan agar para pelajar punya bayangan lebih jelas, kelak mau jadi seperti apa setelah besar nanti. Gitu. 


Kalo hari gini pelajar gak punya cita-cita alias mimpi besar, sayang banget. Atau malah mengabaikan pentingnya punya mimpi besar. Rugi lho. Lantaran punya mimpi besar itu, bukan cuman penting, tapi puenting buanget! 


Mimpi besar itu adalah sebuah energi yang bisa menggerakan seseorang untuk meraih cita-cita dengan segala keterbatasannya. Seperti dialami Soichiro Honda. Meski masa kecilnya di desa terpencil, sempat bangkrut dan hidup terlunta-lunta, mimpi besar memaksa dirinya untuk terus bangkit berkali-kali hingga menjadi legenda dunia otomotif. 


Jadi bisa dibayangin kalo pelajar nggak punya mimpi besar alias big dream? Kesehariannya dijamin garing bin kering kerontang. Nggak ada semangat untuk menjadikan dirinya lebih hebat. Hidupnya nggak terarah atau malah nggak punya tujuan mau dibawa ke mana endingnya. Tinggal tunggu mati aja. Kebayang masa depan negeri ini kalo para pelajarnya gabut. 


Padahal tanpa mimpi, kita bagaikan mayat hidup. Jasadnya ada tapi tanda-tanda kehidupannya tak ada sinyal. Yup, nggak punya mimpi membuat hidup kita tidak bergaira alias loyo semangat. Hanya mereka yang punya mimpi besar hidupnya punya nilai tambah dan bergairah. Seperti kamu. 


Syahid Hasan Al Banna pernah menyatakan _“Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin dan kenyataan esok hari adalah mimpi hari ini artinya apa yang kita dapatkan sangat ditentukan dengan mimpi-mimpi kita. Karena mimpi-mimpi kitalah yang akan menggerakkan langkah kaki untuk menempuh jalan hidup yang mendekatkan kita pada raihan mimpi. Mimpi kitalah yang menjadi amunisi untuk membakar semangat kita menjalani kehidupan. Karena ada target yang ingin dicapai."_


*# Ciptakan Mimpi Besarmu*


Sebagai pelajar muslim, tentu mimpi besar kita bukan hanya untuk mengejar materi atau popularitas seperti kebanyakan orang. Tapi sebuah mimpi besar yang tembus sampe akhirat dan bermanfaat bagi orang banyak. Karena mimpi seorang muslim itu harapan sekaligus doa. Dan ini yang menjadikan mimpi besar kita mulia sehingga penting dan harus terwujud.


Muhammad al-Fatih, mempunyai mimpi besar menaklukkan Konstantinopel. Al-Fatih yang hidup ratusan tahun setelah masa Rasulullah, tapi mimpi besarnya terinspirasi dari hadits Rasulullah Saw tentang penaklukan dua kota, Roma dan Konstantinopel. 


Guru beliau Aa Syamsudin pun selalu mendengungkan tentang hadits itu ke telinga al-Fatih, bahwa dirinyalah sang penakluk itu. Maka al-Fatih pun memantaskan diri menjadi sang penakluk, mulai dari belajar mengatur strategi, melatih pasukan unggulan, serta juga membina nafsiyah/kejiwaan beliau dan pasukannya. Hasilnya, pada tahun 1453 M, kota Konstantinopel yang saat itu jadi simbol peradaban Romawi Timur, takluk di bawah tangan seorang pemuda berumur 24 tahun!


Inspirasi pencapaian mimpi besar juga kita bisa ambil dari kisah Syaikh Abdurahman As-Sudais imam Masjidil Haram. Ternyata Ibu Syaikh Abdurrahman As-Sudais selalu menanamkan dan mengarahkan mimpi besarnya itu kepada anaknya. Ibunya sering mengingatkan, Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam Masjidil haram Wahai Abdurrahman, jangan malas menghafal kembali hafalan harianmu, bagaimana kamu bisa menjadi Imam Masjidil Haram bila kamu malas?” Akhirnya, Syaikh Abdurrahman As-Sudais kini menjadi imam Masjidil Haram. Dan menjadi salah satu ulama besar yang disegani di dunia Islam.


Teman surga, semoga kisah inspiratif di atas bisa merangsang kita untuk menciptakan mimpi besar. Nggak usah takut punya mimpi besar, toh tanpa biaya alias gratis. Ciptakan mimpi besarmu dan jadikan target pencapaian dalam kehidupan sebagai jejak hidup. Bayangkan jika mimpi besar itu tercapai, berapa banyak orang yang akan mendapat manfaatnya. Banjir pahala bro!


*# Bunyikan Mimpi Besarmu!*


Jika sudah kenali mimpi besarnya, jangan lupa pantaskan diri untuk meraihnya. Yup, mimpi akan mampu kita wujudkan kalo kita memang pantas untuk menerimanya. Ikuti deh kisah orang-orang hebat yang berhasil wujudkan mimpi besarnya. Semua nggak ada yang berdiam diri nunggu keajaiban datang lalu sim salabim mimpinya terwujud. 


Soichiro Honda kuliah lagi meski usianya sudah tua demi mendalami ilmu mesin mobil. Mushab terus mengasah kemampuan diplomasinya dalam dakwah. Muhammad al-Fatih sedari kecil belajar semua hukum Islam. Terutama yang berkaitan dengan militer, strategi perang, alat bersenjata, hingga hukum Islam seputar peperangan. 


Al-Fatih muda juga belajar menguasai bahasa selain bahasa Arab. Ditambah polesan nafsiyahnya sehingga getol bertahajud, ibadah sunnah dan menjauhi perilaku maksiat. Lalu ditularkan kebiasaan positifnya itu pada pasukannya. Allah pun meridhoi mimpi besarnya, memudahkan jalannya, menunjukkan jalan keluar baginya, dan Konstantinopel pun takluk di tangannya. Itulah sebuah kepantasan diri. 


Dan yang tak kalah pentingnya, bunyikan mimpi besarmu. Tuliskan dengan rinci mimpi besarmu. Menurut riset dr. Gail Matthews dari Dominican University California menunjukkan bahwa orang yang menuliskan rencana masa depannya dengan detil memiliki kemungkinan 42% lebih besar untuk mewujudkan mimpinya. 


Menuangkan mimpi dalam tulisan membuat otak kita dipaksa untuk menjabarkan strategi, membulatkan tekad, dan termotivasi lebih giat berusaha saat berulang kali melihat tulisan tersebut. 


Lalu sampaikan mimpi besarmu ke orang-orang terdekat. Agar mimpi besarmu berbunyi dan terdengar oleh penduduk bumi. Bisa jadi Allah swt menjadikan mereka pembuka jalan pencapaian mimpi-mimpi besar kita. Apalagi mimpinya rinci dan tergambar jelas, tentu mereka lebih mudah membantu kita.


So, saatnya menciptakan mimpi besarmu dan memantaskan diri untuk meraihnya. Jangan biarkan hidup kita tak bermakna. Tinggalkan jejak hidup penuh manfaat di muka bumi sebelum kita meninggal nanti. Bunyikan mimpi besarmu dan wujudkan untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kaum Muslimin. Ganbatte ne! []


Sumber:

Buletin Teman Surga Edisi #226 (Muharram 1444 / Agustus 2023)



No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...