PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

CARA MEMBENTUK MELON

Share:

Mang Dadang dan Kadrun terkejut melihat Engkong Haji membawa sebuah melon yang berbentuk hati. Bukankah melon itu biasa mereka lihat dalam bentuk bulat?

"Ente berdua kaga usah heran, melon ini gak begitu saja terbentuk jadi bentuk hati seperti ini. Ada prosesnya!" Engkong Haji menangkap rasa penasaran kedua lelaki di hadapannya itu.

"Emang gimana cara bikin melon bisa bentuk hati gini?"

"Ini gak mudah cara buatnya, harus sabar! Jadi sejak melon ini masih kecil, petaninya menutup rapat pakai akrilik berbentuk hati.  Untuk cetakannya gitu."

Engkong Haji memperagakan dengan kedua tangannya, sementara Dadang dan Kadrun masih memperhatikan dengan antusias.

"Nah karena sejak kecil sudah dicetak, nanti semakin lama semakin besar melon itu akan tumbuh mengikuti bentuk hati tersebut. Makanya jadi bentuk hati kaya gini! Kalau udah terbentuk, meskipun cetakannya dilepas gak akan mudah kembali lagi jadi bulat!"

Kini mengertilah mereka berdua, bahwa membuat melon jadi seperti itu prosesnya memang sejak kecil. Sejurus kemudian Engkong Haji menambahkan ceritanya,

"Melon ini juga sama seperti anak-anak kita. Kalau dari kecil dibentuk orang tuanya dengan akhlak yang saleh/salehah, maka semakin lama semakin besar anak itu akan tumbuh mengikuti akhlak tersebut."

kadrun pun menimpali, "dan kalau udah terbentuk akhlak yang baik, meskipun sudah dilepas orang tuanya gak akan mudah untuk berubah! Begitu kan Engkong?"

"Pinter ente, Kadrun!" Kebetulan Engkong Haji hafal beberapa syair dalam bahasa Arab, beliau lalu membacakan di hadapan Mang Dadang dan Kadrun.

يَنْشَأُ نَاشِيْءُ الفِتْيَانِ مِنَّا عَلَى مَا كَانَ عَوَّدَهُ أَبُوْهُ

"Artinya apaan Engkong?"

“Tumbuh berkembang anak-anak kami, di atas apa yang dibiasakan oleh ayahnya.”

"Cakeeep." Dadang dan Kadrun menjawab kompak.

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...