PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

AGAMA DAN TERORISME HAL BERBEDA!

Share:




Reposted from @cordova.media - Teroris yang membunuh 49 korban tak berdosa di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru begitu terobsesi dengan sejarah kesuksesan pasukan Salib di masa lampau. Dia menuliskan beberapa nama perang antara pasukan Kristen melawan pasukan Islam, di senjata yang dia gunakan untuk membunuh, di antaranya Perang Tours antara Umayyah melawan Franks [732], Perang Vienna antara Utsmaniyah melawan koalisi Kristen Eropa [1683]. Dia juga menuliskan nama-nama tokoh pahlawan Kristen dan sejumlah tokoh radikal yang membantai Muslim di era modern. Namun, tidak ada yang mengaitkan dia dengan agamanya? .

Lain cerita jika teroris itu ternyata mengaku sebagai seorang Muslim. Agamanya, Qur'annya, Jihadnya atau Takbirnya akan disebut-sebut dan dikait-kaitkan. Mengapa ini bisa terjadi? Tidak lain dan tidak bukan karena banyak di antara masyarakat internasional saat ini sedang terjangkit Islamofobia, penyakit akut yang menganggap Islam dan ajarannya sebagai virus yang harus dimusnahkan. Pemeluk agamanya harus dinetralisir dari Islam bagaimana pun caranya, meski harus menahan, menyiksa dan mencuci otaknya sebagaimana yang dialami jutaan Muslim Uyghur .

Sang teroris yang berkebangsaan Australia ini menganggap Muslim yang tinggal di negara-negara Barat sebagai penjajah yang berupaya melakukan genosida terhadap penduduk kulit putih. Teroris ini tidak tahu bahwa banyak di antara imigran Muslim yang dia sebut penjajah itu adalah para pengungsi yang negerinya dijajah. Dijajah berkat bantuan dari negara-negara Barat. Dia juga lupa jati dirinya bahwasanya nenek moyangnya dahulu juga adalah imigran yang kemudian merebut Australia dari penduduk pribumi Aborigin .

Pidato Erdogan di atas disampaikan pada tahun 2017 ketika ia mengunjungi diaspora Turki di New York, Amerika Serikat. Namun isinya masih relevan hingga detik ini. Agama dan terorisme tak layak disandingkan apalagi disamakan. Agama apapun itu. Sebab itu adalah dua unsur yang berbeda. Setelah peristiwa terorisme di Christchurch, Selandia Baru ini apakah mindset kita tentang terorisme akan berubah? .

Editor: @cordova.media | Penerjemah pidato Erdogan: @alfath_elfath | Sumber video: TRT Haber .

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...