PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

REZEKI ADALAH MEMBERI

Share:



Ketika suatu proses dagang terjadi, sebenarnya disana terdapat proses pertukaran antara sebuah mata uang dengan produk yang nilainya setara, jadi tatkala kita memberikan uang banyak maka kita pun akan menerima produk yang banyak pula sesuai dengan takarannya.

Sejatinya dalam proses jual beli itu terdapat proses saling menerima dan memberi.

Tidak jauh berbeda dengan istilah pertukaran sosial. Contoh jika dalam sebuah perumahan engkau begitu perduli dengan tetangga, maka secara normal ia pun akan memberikan perhatian terhadap tetangganya juag.

Contoh yang lebih dekat lagi, kita selaku orang tua tatkala mengajak anak dan istri untuk rekreasi dengan mengeluarkan uang dan waktu untuk bersama, namun disisi lain kita selaku orang tua akan menerima rasa senang dan kasih sayang dari anak dan istri.

Sehingga rasa saling mencintai, menyanyangi dan kasih tidak akan timbul dengan begitu saja, melainkan ada proses saling memberi dan menerima atau bisa disebut proses pertukaran. Demikianlah teori pertukaran sosial, kita dituntut untuk memberi sebelum menerima. Kita diminta untuk menukar terlebih dahulu. Saat tanaman kita beri pupuk, kelak kita akan terima buah.

Begitupun seorang muslim sudah sejak lama diajarkan untuk saling memberi. Rasulullah bersabda dalam hadist riwayat Al-Imam Ahmad,

الراحمون يرحمهم الرحمن ارحموا أهل الأرض يرحمكم أهل السماء

“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Yang Maha Penyayang. Sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit pun akan menyayangi kalian.”

Sehingga jangan pernah berharap menerima jika dalam hidup kita tidak pernah memberi karena disana tidak ada proses pertukaran. Hadistnya diriwayatkan Al-Imam Muslim,

إِنَّهُ مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ

"Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi."

Sudah selayaknya sebagai muslim untuk selalu memberi daripada menerima,
' Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah', jangan pernah menghitung-hitung setiap pemberian yang kita berikan.

Sungguh teori pertukaran itu tepat sekali bagi setiap muslim seperti kita. Hendaknya kita ingat dalam hal apapun, bahwa tak ada jalan lain untuk meraih sesuatu kecuali dengan cara menukarnya dengan sesuatu yang lain.

Hakikat sebuah rezeki, merupakan hasil dari memberi, maka tukar waktu yang kita miliki dengan belajar, mengunjungi majlis, menuntut imu dan selalu meningkatkan keahlian. Supaya mudah menjemput rezeki.


Tukar segera pula segenap tenaga kita untuk usaha, istighfar, shalat dan sedekah. Agar rezeki mudah dicapai.

Sekarang tahulah kita, mengapa rezeki masih saja terbatas? Karena apa yang kita tukarkan juga masih terbatas. Belum maksimal. Belum setara nilainya.


No comments

Featured Post

Memanusiakan Manusia

Di Mekkah, ada ajaran kemanusiaan yang hebat. Persamaan dan kesetaraan sebagai manusia benar-benar nyata terlihat.  Ketika warna kulit, jeni...