Ibunda Nabi Musa adalah seorang ibu yang salehah. Siang dan malam ia berdoa agar bayi yang akan dilahirkannya nanti selamat dari kezaliman Fir'aun.
Ia kemudian mencari tempat yang tersembunyi dan lahirlah Nabi Musa di sana. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi kecuali berdoa memohon petunjuk Allah.
Karena sembunyi seperti apapun, suatu saat pasti ditemukan juga oleh Fir'aun meski ke lubang semut. Ia pasrah kepada Allah, sampai datanglah ilham agar bayi mungil itu dihanyutkan ke sungai Nil dengan sebuah kotak kayu.
Peristiwa ini disebut dalam surat Al-Qashas ayat ketujuh. Apa yang akan terjadi dengan bayinya? Bukankah arus deras sungai bisa menenggelamkan sang bayi kapan saja? Belum lagi mencemaskan terkaman hewan buas semisal buaya?
Untuk menenangkan hatinya, ia meminta bantuan saudaranya untuk mengikuti perjalanan bayi Nabi Musa yang sedang diseret arus sungai tersebut. Tanpa disangka ternyata berlabuh di istana Fir'aun!
Tamat sudah harapannya. Tampak benar cobaan tersebut semakin lama justru semakin menjauhi solusi.
Tetapi Allah punya rencana lain. Rupanya bayi itu diterima dengan baik oleh keluarga Fir'aun, seperti disebut Al-Qashas ayat kesembilan. Bahkan dengan takdir-Nya, bayi mungil tersebut tidak mau menyusui kecuali oleh ibunya sendiri.
Maka sang Ibunda kemudian dibayar dengan harga mahal untuk menyusui bayi Nabi Musa sampai usia mampu disapih. Ia tak lagi sembunyi-sembunyi dalam merawat buah hatinya. Al-Qashas ayat ketigabelas menerangkan keadaan tersebut,
فَرَدَدْنَاهُ إِلَىٰ أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
"Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."
Kisah Ibunda Nabi Musa ini tentu tidak begitu saja diabadikan Al-Quran tanpa makna. Kisah ini hendak mengajarkan kepada kita bahwa terkadang cobaan yang kita hadapi semakin lama justru tampak semakin menjauhi solusi.
Tetaplah tenang. Karena sejatinya Allah sudah punya rencana lain, hanya kita saja yang belum memahami. Saat cobaan kita terombang-ambing, bahkan mendarat di tangan yang tidak tepat, jangan khawatir.
Karena itu pertanda cobaan tersebut akan dikembalikan kepada kita sebagai solusi supaya senang hati kita dan tidak berduka cita.
By @arafat
No comments