PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

RIBA tidak BERKAH!!!

Share:
Bismillahirrahmanirrahim

Saya tidkk jauh-jauh ambil contoh, di lingkungan dan profesi kami sebagai penambang.

Namanya Gaji dan pendapatan sebagai pekerja tambang seangkatan dan dengan posisi manager, gaji rata-rata tidak akan jauh dari angka 60-80 juta, bahkan banyak yang di atas tiga digit sebulannya belum lagi site allowance dan fee produksi pada jabatan tertentu.

Tapi ternyata, dibalik angka-angka itu tak jarang sisanya dari memenuhi kebutuhan tiap bulan cuma sisa 1juta, bahkan tidak jarang minus. Uang yang lain kemana..?

Ternyata, sebagian besar penghasilannya digunakan untuk membayar angsuran dan cicilan rumah mewah, mobil mewah, dan berbagai gaya hidup mewah.

Logic saja, karena anak-anak muda zaman now akan berkebalikan cara berpikirnya dengan bapak-bapak kita dulu. Kalo bapak kita dulu lebih baik menabung baru beli rumah, mobil dll. Sedangkan zaman kita akan lebih memilih tampil keren dulu, lalu angsuran menumpuk...

Begitulah penyakitnya, kita akan susah lepas dari nafsu untuk lepas dari RIBA ini... belum lunas sudah ganti gaya tukar yang lebih mewah, terus, begitu dan begitu..

Awalnya saya mengira orang kaya adalah orang yang bergelimang kemewahan, apa-apa pokoknya serba "wah". Namun saya makin tersadar bahwa, orang yang nampaknya bergelimang kemewahan belum tentu mereka sesungguhnya kaya. Bisa jadi sebaliknya.

Saya tidak perlu menunjuk hidung orang lain, hidung saya sendiri sajalah. karena lumayan gak pesek... kehidupan teman-teman yang dengan pendapatan sebagai pedagang, tukang becak atau pegawai nampaknya lebih bahagia dibanding kehidupan kami-kami sebagai penambang; uang bukan segalanya itu benar adanya..

Jadi pandangan kaya dan bahagia itu salah selama ini...

Jika anda melihat orang mengendarai mobil mewahnya apakah mereka sungguhan kaya..? Belum tentu..!

Jika anda melihat orang tinggal disebuah rumah mewahnya apakah mereka sungguhan kaya..? Belum tentu..!

Jika anda melihat orang kemana-mana menenteng gadget kelas atas apakah mereka sungguhan kaya..? Belum tentu juga..!

Dan bisa jadi, orang yang nampaknya biasa saja, cara berpakaian biasa, mobilnya biasa, rumahnya biasa,serba biasa, belum tentu mereka itu miskin, bisa jadi merekalah yang memiliki kekayaan yang sesungguhnya.

Hal ini sesuai banget seperti perkataan seorang guru saya yang mengatakan, "Kekayaan yang sesungguhnya itu adalah ketika kita sudah tidak lagi ingin mengejar sesuatu hanya untuk nampak berbeda dari lainnya. Kekayaan itu bukanlah apa yang kita perlihatkan kepada orang lain."

Makna kekayaan sesungguhnya, adalah tentang kelonggaran waktu, kelonggaran uang, dan kelonggaran pikiran. Jika anda punya banyak uang dan banyak waktu untuk orang-orang yang anda cintai dan juga pikiran senantiasa tenang dan damai tidak terbebani hal apapun, maka bisa dipastikan anda termasuk orang kaya.

Jika anda punya uang banyak, tapi gak punya banyak waktu untuk orang-orang yang dicintai ditambah banyaknya beban pikiran, maka anda belum termasuk orang kaya sesungguhnya.

Apalagi kalo uang tidak punya dan ditambah hari sibuk terus tidak punya waktu untuk orang-orang yang dicintai, dan pikiran terus terbebani, ini namanya miskin yang semena mena.



tulisan dari gruop TELEGRAM @Khusumeraihberkah, untuk bahan renungan benar atau tidak kembali kepada masing-masing pribadi

Editor:🖋 secangkirTeh

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...