Bilamana dirimu diejek, diolok dan dicaci dalam kegiatan kebaikan, maka lanjutkan kebaikanmu. Sebab yang diharapkan oleh pengejek, yang mengolok-olok dan mencaci adalah dirimu menghentikan kebaikan itu.
Seandainya dirimu benar-benar berhenti dalam menyebarkan kebaikan oleh sebab ejekan, olokan dan cacian itu, maka syaitan berhasil menggodanya dan menggodamu, sebab syaitan itu sangat membenxi dengan amal kebaikan.
Ingatlah tidak perlu mengejek balik, tidak perlu mengolok-olok balik dan tidak perlu mencaci. Mungkin mereka sedang khilaf, belum merasakan kenikmatan menyebarkan kebaikan.
Jika keburukan dilawan dengan keburukan, apa bedanya kita dengan mereka, seyogyanya kita lawan dengan memberikan contoh kebaikan terhadapnya.
Perlu di ingat bahwa kita melakukan kebaikan bukan mengharap pujian dari manusia melainkan mengharap ridha Allah, sehingga mereka tidak akan mampu menghentikannya.
Kebaikan itu seumpama sebuah cahaya, secara alamiah sebuah cahaya akan menyingkirkan kegelapan, asalkan kita benar-benar dekat dengan Allah sumber kebenaran dan kebaikan.
Tidak perlu pusing, emosi dan marah tatkala orang berkata "sok alim" atau "sok baik", kita hanya belajar dan mencoba membersihkan diri dari dosa.
Maka ambilah jalan kebaikan untuk berdakwah, taatlah pada Allah dan bersabarlah.
Jalan dakwah itu memang sulit sebagaimana Nabi Muhammad merasakan pula kesulitanya, namun karena hal tersebut beliau dimuliakan Allah, maka bila kita ingin dimuliakan, Istiqomah dalam kebaikan.
Ikutin channel telegram kami di:
https://t.me/moeslemdays
No comments